Apakah Anda pernah mendengar tentang Catatumbo Lightning? Catatumbo  Lightning  adalah sebuah fenomena aneh yang terjadi pada atmosfer bumi.  Catatumbo  Lightning adalah fenomena petir yang terus menyambar dengan  intensitas  yang tinggi. Bahkan bisa mencapai 400.000 lebih sambaran  dalam setahun.  Fenomena ini terdapat di negara Venezuela.

Setelah  berabad-abad Catatumbo Lightning terus menerus muncul,  pada Januari  2010 Catatumbo Lightning sempat tidak muncul. Banyak yang  menyangka jika  Catatumbo Lightning sudah tidak akan muncul kembali.
Dan  hingga pada April 2010, Catatumbo Lightning muncul kembali.  Belakangan  diketahui bahwa kekeringan lah yang menyebabkan Catatumbo  Lightning  sempat tidak muncul.
Catatumbo  Lightning terletak di muara sungai Catatumbo, lebih  tepatnya di Danau  Maracaibo, Venezuela. Petir yang menyambar pun  intensitasnya cukup  membuat sesorang yang sempat melihatnya  menggelengkan kepala.
Bayangkan saja, petir tersebut  rata-rata menyambar selama 10 jam  dalam sehari, dan dalam satu jam,  petir tersebut dapat menyambar  rata-rata sampai 280 kali sambaran. Bisa anda bayangkan berapa kali  petir Catatumbo menyambar dalam sehari. 

Penelitian  juga mengatakan bahwa Catatumbo Lightning adalah  penghasil ozon dengan  presentase tertinggi di dunia, dari seluruh  tempat di dunia. Karena  Catatumbo Lightning dapat menghasilkan sekitar  1.176.000 kW listrik di  atmosfer.


Selama berabad-abad para pelaut pun  menggunakan Catatumbo  Lightning sebagai alat navigasi dari alam agar  mereka tidak tersesat di  lautan. Karena Catatumbo Lightning bisa  terlihat dari jarak yang jauh,  bahkan sampai ratusan mil jauh nya.
Oleh  karena itu Catatumbo Lightning juga sering disebut Lighthouse of Maracaibo (Mercusuar Maracaibo).


Alexander  von Humboldt, seorang naturalis Prussia, pernah  menggambarkan Catatumbo  Lightning sebagai "ledakan listrik yang seperti  sinar pendar". Seorang  Geografis dari Italia yang bernama Agustin  Codazzi, pernah menggambarkan  Catatumbo Lightning sebagai "kilat yang  tampaknya muncul dari sungai  Zulia lanjutan dan sekitarnya".
Studi  mengenai Catatumbo Lightning pertama kali dilakukan oleh  Melchor  Centeno. Kemudian pada tahun 1966 sampai 1970, ilmuwan Andrew  Zavrostky  melakukan tiga ekspedisi dengan bantuan dari University of  Los Andes  yang menyimpulkan bahwa areal tersebut akan memiliki  episentris di rawa-rawa dari Swamp National Park Juan Manuel de Aguas,  Claras Aguas Negras  dan Danau Maracaibo bagian barat.
Pada tahun 1991, ia juga mengatakan  bahwa fenomena tersebut  terjadi karena adanya pertemuan arus udara  hangat dan dingin di daerah  tersebut. Penelitian tersebut juga  mengatakan bahwa penyebab untuk  kilat terisolasi mungkin karena  keberadaan uranium di dasar bebatuan.
Kemudian  pada tahun 1997 sampai 2000, Nelson Falcon melakukan  beberapa ekspedisi  dan menghasilkan model mikrofisika dari Catatumbo  Lightning yang  mengidentifikasikan bahwa metana lah yang menyebabkan  Catatumbo  Lightning. Namun saat itu teori ini masih dianggap hanya  sekedar  spekulasi.
Tapi belakangan, penyebab fenomena tersebut adalah gas nontoksik  metana yang menguap dari rawa dan endapan minyak. Di bawah ini adalah  ilustrasi proses terjadinya Catatumbo Lightning.

Ilustrasi terjadinya Catatumbo Lightning :
1. Angin Karibia yang hangat dan lembab bertemu udara dingin Pegunungan Andes. Ini bisa menciptakan badai guntur.
2. Metana menguap dari lapisan minyak di Danau Maracaibo dan dari materi rawa yang membusuk. Gas itu lalu dibawa angin ke awan.
3. Arus udara di dalam awan menyebarkan metana secara merata. Tetapi gas tersebut tetap terkonsentrasi di area-area tertentu. 
4.  Dalam kondisi normal, udara di awan merupakan penyekat yang  membuat  aktivitas listrik menurun. Metana membuat listrik itu melemah.  Petir pun  terjadi.Sumber :
ngobrolaja.com
 





No comments:
Post a Comment